Terungkap 2

1067 Kata

Aa kembali menceritakan kisah masa lalunya. Dia benar-benar bersyukur bertemu dengan dr. Herman dan sudah menganggap beliau seperti ayah sendiri. Aa merantau ke Jakarta dan bertemu dengan Rey—yang merupakan anak broken home. “Benar, satu kos berdua, bahkan kalau makan sesekali bisa satu bungkus nasi berdua.” Aa tertawa di ujung ceritanya, tapi terdengar pilu bagiku. “Rey tetap mau ikut Aa pindah ke Bandung saat mendapat kesempatan bergabung di rumah sakit Harapan Nusa dan kami mulai membuka G Coffee.” “Merintis usaha bersama, Rey akhirnya bisa melanjutkan kuliahnya,” sambungnya. “Tidak penasaran kenapa Aa merantau ke Jakarta dan mau bersusah ria?” tanya Aa menatapku yang mendongak dalam pelukannya. “Penasaran, tapi kalau Aa belum siap cerita, Nada nggak mau paksa.” Setelahnya mengal

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN