Responsibility

1942 Kata

Selly sendiri tidak yakin apa benar Ibas cuma bercanda. Daripada mengambil resiko dan terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Selly dengan tega mengusir Ibas. "Besok aku boleh ke sini lagi, kan?!" "Kalau gak ujan,ya... ." Ibas memandangi langit, lalu alisnya menyerit. "Emangnya kenapa kalo ujan. Kan, aku bawa mobil." Mereka sudah sampai perkarangan rumah. Selly mendesah. "Iya, kamu boleh dateng lagi," lirihnya seraya mengusap lengan, merasakan angin malam menyeruak masuk ke dalam tubuh. Ibas yang tidak ingin Selly jadi kedinginan, menyuruh dia masuk saja. Sedang dirinya pulang. Ibas cukup puas karena sepertinya Selly sudah menyalakan lampu kuning untuknya. "Aku tinggal buat dia menerima perasaan aku sepenuhnya. Yes!" Ibas tersenyum sepanjang menyetir. Ada kepuasaan lain. Tern

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN