Hembusan nafas lega malah memancing tatapan curiga Ibas. "Hahaha! Sumpah, Bas. Kamu jago banget. Kayaknya lebih pantes kamu deh yang jadi cap di mangkok." Selly langsung bungkam. Eeh! Nyambung gak,ya. Masa nanti bilangnya... mangkok Ibas jago. Iih, ada-ada aja! Untungnya Ibas gak mempersoalkan ucapan Selly. Dia masih begitu bangga dipuji. "Sini aku peragain lagi!" Ibas sudah mau mencontohkan. Tapi Selly menggeleng. "Ga perlu, Bas. Kayaknya aku emang gak bakat, deh," ucap seseorang yang selalu saja ma-ger jika disuruh berusaha. Sebetulnya dia enggan panas-panasan. Apa Ibas gak tau, pengorbanan dia demi kulit putih. Berapa botol serum yang Selly habiskan. Lelaki mana paham, sih, sama yang beginian. "Kamu aja! Aku lihatin kamu main aja. Boleh,ya," ucapnya sambil kipasan. Tanpa