Sepulang dari kampus, Sera langsung merebahkan dirinya tanpa ada niatan untuk mandi atau makan terlebih dahulu. Begitu saja kejadian di taman bersama dosennya menghantam ingatan, saat di mana kecupan--yang masih selembut dulu--Abian layangkan padanya. Sera bersemu, sulit untuk menolak menerima kenyataan bahwa kecupan itu merupakan salah satu dari sekian banyak hal yang Sera rindukan. Ah, dia jadi merasa jahat kepada Aming. Sera menggeleng, mengusir sosok Abian dari otaknya. Ingat, dia sudah punya Aming sekarang. Sera juga mengklaim bahwa dirinya sudah benar-benar melupakan Abian. Ya, harusnya demikian. Hingga detik waktu terus berlalu dan tiba di hari ini. Tiba-tiba saja ponselnya berdering, Sera menoleh. Atas nama mantan mama mertua tertera di layarnya. "Iya, Ma?" "Sayang, Mam