Namanya Abian Lorenzo. Spesifiknya dapat disimak pada sebuah angket penilaian hasil penelitian kuantitatif karya mahasiswanya, yakni:
Ganteng? Iya.
Tinggi? Tentu saja.
Putih? Porselen saingannya.
Wibawa? Jangan ditanya.
Mapan? Sangat.
Bibit? Unggul.
Bebet? Mantul.
Bobot? Apa saja istilahnya selain sakaratul.
Gengsi? Oh, ini nih. Ini. Dia punya gengsi setinggi gunung Jayawijaya, sepanas lahar merapi, dan sedalam inti bumi.
Kalau seksi? Nilainya 100, valid no debat. Terbukti dari berapa banyak rahim perawan yang hangat, belum lagi sensasi saat melihat dan mendengar suaranya membuat percabangan menuju kaki jadi lembab.
Lantas, bagaimana dengan kamus percintaannya?
Oh, para mahasiswa tidak dapat meneliti studi kasus tersebut dari sosok dosennya. Namun, ada satu ... mahasiswa yang menerima lemparan tanya dari beliau mengenai teori hati, yakni:
"Kamu tahu gimana rasanya ditinggalin pas lagi sayang-sayangnya?"
***