“Ini air minum kamu. Sebentar lagi dokter akan datang dan memeriksa kamu,” ucap Kenzo sembari mengulurkan gelas berisi air mineral. Ailen yang mendengar hal itu pun hanya diam dan menganggukkan kepala. Dia menyingkirkan kompres di dahi dan bangkit secara perlahan. Kepalanya masih terasa pusing. Tubuhnya pun terasa lemas dan panas. Ailen meraih gelas di tangan Kenzo dan meneguknya. Rasanya lega karena tenggorokannya tidak lagi terasa kering. Hingga dia meletakkan kembali gelas di nakas dan menatap ke arah Kenzo. Pria yang berdiri di sebelahnya itu masih sibuk dengan ponsel. Jemarinya terus bermain di atas layar, membuat Ailen tersenyum tipis. Apa dia boleh bahagia karena Kenzo yang sedikit peduli dengannya? Rasanya, jika hal semacam ini bisa membuat pria itu peduli, Ailen merasa tidak ma