“Bukannya itu Ailen, salah satu anak bimbingan kamu, Kenzo,” ucap Ciara, menatap ke arah Ailen lekat. Namun, Kenzo tidak mengatakan apa pun. Dia menatap ke arah Ailen yang sudah memasuki kamar mandi. Raut wajahnya terlihat tenang, tidak terlihat sedang memikirkan apapun. Bahkan, dengan tenangnya, dia mengalihkan dan membuka buku di depannya. “Tadi di kampus, aku juga melihatnya berlari ke kamar mandi dan seperti menahan sesuatu. Apa dia sedang tidak enak badan?” tanya Ciara kembali. Dia melirik ke arah Kenzo, seakan menunggu respon pria itu. Sayangnya, Kenzo yang mendengar hanya diam. Dia benar-benar tidak peduli dengan kondisi Ailen saat ini. Tidak ada sedikitpun perhatian yang ditunjukkan pria itu. Padahal, bayi yang ada di kandungan Ailen saat ini juga anaknya. Sedangkan Ciara yang