Hening. Ailen hanya diam, duduk di sofa ruang tengah dengan kepala ditundukkan. Jemarinya saling bertaut dan menatap lantai. Sesekali, dia menggigit bibir bagian bawah, mencoba menenangkan degup jantung yang tidak karuan. Pasalnya, saat ini dia seperti berada di ruang pengadilan. Ada sepasang mata yang menatapnya tajam, membuat Ailen terasa tidak nyaman. Dasar bodoh. Seharusnya kamu tidak masuk ke ruangan itu, batin Ailen merutuki kebodohannya. Seharusnya dia tidak penasaran dengan tempat rahasia milik seseorang. Meski Kenzo adalah pasangannya, tetap saja Ailen tidak bisa masuk. Selain karena Kenzo yang belum menerima sepenuhnya, pria itu juga tidak pernah mengizinkannya untuk masuk. Namun, dia hanya merasa penasaran. Awalnya Ailen pikir hanya ada beberapa potret di dalam ruangan itu, t