“Jangan begini, aku nggak suka kalau ada yang liat seolah aku bikin kamu—“ Fadli menggelengkan kepalanya. “Ini yang harus aku lakukan ke kamu, Han ... ini memang pantas untuk aku lakukan.” Air mata Hani turun membasahi pipinya melihat Fadli yang juga kini menangis. Dua manusia yang saling mencintai namun sama-sama terluka oleh seseorang yang tidak seharusnya melakukan itu pada mereka berdua. “Katakan, Han ... luapkan semua amarah, kecewa dan sakit hatimu, aku siap menerimanya.” “Katakan juga apa kesalahanku, Han ... aku sungguh tidak tahu diri karena pernah merasa bangga telah menjadi suami yang baik, tapi nyatanya melindungimu dari orang terdekatku saja tidak bisa ...” Masih dengan posisi berlututnya, Fadli mendongak menatap pada Hani yang membuang muka darinya. Tapi dia bisa meliha