41. Kesempatan Kedua

1011 Kata

Di luar kamar rawat Fadli, saat ini ada Hanif dan Ratih yang berdiri mendengarkan semuanya. Ratih sudah menangis sejak tadi, tidak seperti Hanif yang masih mencoba memahami luka hati putrinya yang ternyata sebesar itu. Dia tidak pernah tahu, tapi dia juga tidak bisa menyalahkan Fadli sepenuhnya. Huru-hara dan tangis di dalam kamar rawat Fadli di blocking oleh Hanif supaya tidak ada yang menguping. Meminta orang-orang untuk mengabaikan apa yang terjadi karena meamng suara menangis Hani cukup bisa terdengar sampai ke luar. Sementara itu di dalam sana, dua orang yang saling mencintai dan terpisah oleh luka ini tengah saling menatap. Terduduk di atas lantai yang dingin, sedingin hubungan mereka saat ini. “Hani ... maaf karena sedari awal aku tidak pernah mencoba mengerti kamu. Maaf karena a

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN