Meski tidak tega membangunkan Nadine dari tidur lelapnya, tapi Shaka harus melakukannya. Selain Nadine belum makan malam, wanita itu harus pulang kerumah orangtuanya. Nadine bukan anak bandel yang bebas menginap di luar rumah. Ia tahu Ardian ayah dari Nadine bukan orangtua yang terlalu mengekang anaknya. Tapi Nadine punya aturan hidup sendiri. Semalam apa pun dia menyelesaikan urusannya di luar rumah tetap kembali ke tempat yang seharusnya. "Sebelum pulang makan dulu, Din." Nadine menggeleng, di ingatkan tentang makan perutnya malah kembali terasa mual. "Nggak, Om. Perutku masih mual," tolak Nadine. "Ya sudah, saya antar ya Din, sampai gerbang depan komplek rumahmu. Nanti saya turun di sana." Nadine mengangguk. Ia tidak berniat menolak apalagi dalam kondisi setengah mengantuk begini.