Rangga bergerak mundur sembari merangkul Nina. Ia melirik ke belakang. Ada dua anak tangga kecil ke bawah untuk menuju pintu bis. Ia berniat membuka pintu tersebut. “Kita turun Nin!” “Tapi bisnya masih melaju!” “Persetaan dengan semua itu! Kita harus keluar dari sini! Aku engga mau kita dikeroyok oleh setan-setan ini!” "Tentu saja aku juga tidak mau dikeroyok oleh setan-setan ini! Tapi apa tidak ada cara lain selain melompat dari bis?" tanya Nina berharap mereka tidak melakukan hal nekat begini. Melompat dari bis bisa membuat mereka celaka. "Pegang tanganku!" pinta Rangga dengan tatapan mata penuh keyakinan. Nina memberikan tangannya dan mereka berpegangan. "Siap?" Belum sempat Nina menjawab, Rangga sudah membuka pintu bis. Cahaya mulai terlihat. Suasana gelap di dalam bis karena