“Hai kak Nina, sepertinya kamu membutuhkan tumpangan?” Luna bertanya sembari tersenyum sinis. Nina tidak langsung menjawab. Ia memandangi Lusi dan Luna bergantian. “Ayo naik kak. Jangan dianggap Luna,” kata Lusi sembari tersenyum pahit. Nina menggeleng. Rasanya jijik duduk satu mobil dengan wanita yang telah tidur dengan suaminya. Jika Luna mengatakan jika dia juga menyukai Andre sebelum pertunangan diselenggarakan, Nina pasti akan mengalah dan memberikan Andre dengan suka rela. Apa lagi Nina menyayangi Luna seperti adik kandungnya sendiri. “Kita tidak menumpang mobil ini?” tanya Rangga bersuara lirih. “Tidak. Kita menumpang mobil lainnya saja,” sahut Nina sembari membuang muka. Malas melihat Luna. “Ya sudah kalau tidak mau,” sahut Luna. “Ayo Lusi, kita jalan saja lagi. Toh k