“Nina ....” “Nina ....” “Kamu tidak akan bisa lolos dariku ....” “Janji akan terus menjadi janji. Semua sudah ditumbalkan ... Hahahahahahaa!!!” Nina yang sedang tertidur gelisah. Ia mendengar suara asing. Suaranya berat dan mengintimidasi. Di dalam mimpi, Nina berlari dari tempat yang terang menuju ke tempat lebih gelap. Ia seperti berada di hutan tandus. Pohon-pohon kering mati dan tumbang. Langit gelap tanpa cahaya bulan dan juga bintang. Ada sumur tua di tengah hutan. Seorang pria berdiri membelakangi sumur itu. Nina merasa familiar dengan sosok pria yang memungguinya. Pria tersebut mengenakan celana abu-abu dengan kemeja putih bergaris hijau toska. Penasaran, Nina pun berjalan mendekat. Ia memijak ranting pohon kering. Tanpa sengaja ujung ranting yang tajam menusuk telapa