“Kenapa Nina bisa bersama kamu saat ini? Aku heran kenapa bisa dia pergi dengan pria lain saat Mamanya berada di rumah sakit!”
“Harusnya kamu introspeksi diri kenapa Nina tidak mau pulang dan memblokir nomermu. Bukannya malah menuduhnya balik dan marah padaku,” sahut Rangga.
“Aku tidak marah padamu atau menuduhnya balik. Aku hanya bertanya,” sahut Andre menahan keki dan gengsinya.
“Tapi cara dan nada bicaramu tidak mencerminkan demikian!”
“Tolong berikan ponselnya pada Nina, aku ingin bicara dengannya,” kata Andre sembari menarik nafas. Mencoba mengendalikan emosinya.
Rangga melirik ke arah Nina yang berdiri di gawang pintu dan masih memandangi ke arahnya.
Nina merasa ada yang aneh dengan sikap Rangga yang memandanginya sembari memegangi ponsel. Tatapannya memandang ke arahnya. Lal
