#Kekesalan Chiko# Gigih masih tetap sama. Gigih masih seperti itu. Chiko kira Gigih tidak akan menempel selama ini, namun ternyata dia salah. Gigih tetap menempelinya seperti lintah. Gigih makin parah. Sifat manjanya sedang kambuh. Mama juga ikut kelimpungan. Mama mengerti kalau Chiko juga punya kesibukan. Lagi pula, Gigih bisa melakukan semuanya sendiri. Tidak perlu sampai mengganggu Chiko. "Besok aku nggak ke sini, ya!" Chiko memohon. Chiko menatap Gigih dengan wajah sedih, namun Gigih tidak peduli dengan tatapan itu sekarang. Gigih sangat egois kalau menyangkut dirinya sendiri. "Nggak, Chiko!" "Mas..." "Gih tunggu Chiko!" "Aku capek, Mas! Tiap hari harus bolak-balik dari sekolah ke sini. Dokter bilang Mas juga masih belum bisa pulang. Aku nggak bisa terus-terusan kayak gini." "Ch