TSURAYYA -20-

1676 Kata

Aku masih merenung merutukki kebodohanku yang baru saja terjadi. Bagaimana bisa mulut ini lancang mengatakan hal konyol seperti itu? Sudah jelas semua ini hanyalah sebuah lakon yang sedang kami berdua perankan. Demi mengalihkan suasana kulempar pandanganku ke luar jendela. Menatap pemandangan terasa jauh lebih baik daripada melihat Athaya yang sedang fokus di balik kemudi sambil sesekali melirik ke arahku. Tapi, apa yang kubayangkan di rumah itu memang benar. Aku wanita yang normal. Seorang wanita yang berharap hanya akan ada satu pernikahan seumur hidupnya. Seorang wanita yang berharap bisa menikmati indahnya langit sore sambil bersantai dan mengawasi buah hati yang bermain di halaman rumah dengan suami. Tapi, khayalan itu tak akan pernah terwujud di hidupku. Aku hanya akan menjalankan p

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN