Selama beberapa hari ini, seluruh fasilitas yang kudapatkan ditarik oleh Ayah. Dompet, kunci mobil, ponsel dan jabatanku di kantor pun ditangguhkan untuk waktu yang tak bisa ditentukan. Aku sama sekali tidak diizinkan untuk pergi meninggalkan rumah. Ayah memintaku untuk memikirkan semuanya dengan kepala dingin. Jelas semua ini dilakukannya untuk memberiku efek jera. Semenjak jabatanku ditangguhkan, Ayah lah yang kembali mengurus kepemimpinan perusahaan. Sudah beberapa hari ini, Ayah kembali berkantor di perusahaan untuk menggantikan jabatanku. Mulai terlintas di benakku kalau semua hal ini menjadi kenyataan. Aku tidak akan mempunyai apa-apa lagi kalau sampai benar namaku dicoret dari daftar ahi waris keluarga ini. Seharian ini, aku menunggu kepulangan Ayah dengan sangat risau. Aku harus