TSURAYYA -8-

2079 Kata

Setelah apa yang dikatakan Papa dan Mama malam itu, hidupku seakan hanya tinggal menunggu waktu. Aku mulai sedikit menyesali karena telah lahir di keluarga ini. Ini sudah hampir satu minggu sejak Papa menyampaikan keputusannya untuk mengenalkanku dengan seseorang. Dan sudah hampir satu minggu pula aku menjadi sedikit irit bicara. Aku hanya akan bicara secukupnya saja. “Ayya mau kemana, Nak?” tanya Mama saat melihatku yang sudah berpenampilan rapih. “Kamu nggak ke toko?” Aku menggeleng. “Ayya mau pergi. Mumpung belum dinikahin sama orang. Ayya mau puas-puasin waktu.” “Ayya ... .” Mama yang sedang berdiri menatapku dari depan kamarnya segera berjalan dan mendekat ke arahku. Mama sudah berdiri di hadapanku saat ini. Tangannya menyugar rambutku yang sengaja kubiarkan terurai. “Ayya berangka

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN