ATHAYA -7-

2151 Kata

Aku masuk ke gedung retail ini dengan perasaan yang angat campur aduk. Aku tak mampu laagi membayangkan bagaimana ekspresi kedua orangtuaku saat bertemu denganku anntinya. Aku tahu saat ini akan tiba. Aku sudah sangat mengecewakan keduanya, terutama Bunda. Banyak para pegawai yang berbaris di depan sebuah ruangan seakan dedang mengantre untuk menonton sesuatu. Firasatku mengatakan bahwa merekas emua ada di balik pintu itu. Pak Thomas yang berdiri di bagian terdepan segera menghampiriku. “Pak Athaya,” ucapnya. “Untung Bapak cepet sampenya. Bapak marah-marah dari tadi, Pak.” Aku mengangguk dan menepuk pundaknya untuk menenangkannya. Padahal kenyataannya, aku lah yang paling butuh untuk ditenangkan saat ini. Setiap manajer di cabang retail milik keluargaku memang sudah kubriefing terlebih

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN