TSURAYYA -13-

1779 Kata

Aku masih gemetar di dalam dekapan Athaya yang tiba-tiba muncul di antara aku dan Rajendra. Di dalam dekapannya, kurasakan deru napasnya yang semakin memburu. Athaya benar-benar sedang dalam keadaan marah. Kedua tanganku masih meremas kaos yang dikenakannya dengan kencang. Aku sangat ketakutan mengingat Rajendra mengangkat satu telapak tangannya hendak menamparku. “Ayya! Kenapa kamu diem aja, Ya?” teriak Rajendra. “Ngomong, Ayya!” “Apa lagi yang mau kamu dengar dari Tsurayya? Apa yang saya katakan belum cukup untuk kamu?” sahut Athaya. “Saya dan Tsurayya akan segera menikah.” “Dia bohong kan, Ayya?” ucap Rajendra lagi. Aku masih terdiam. “Tsurayya! Jawab aku! Jangan diem aja!” Athaya menepuk-nepuk pundakku dengan sangat lembut. Athaya semakin mendekatkan wajahnya ke arahku. Aku masih m

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN