ATHAYA -12-

1980 Kata

Aku kembali dihadapkan dengan sebuah lelucon yang membuatku tak berhenti tertawa dalam hati. Sepanjang perjalanan pulang, aku hanya bisa tertawa masam memngingat apa saja yang baru saja terjadi. Siapa yang menyangka perempuan itu adalah Tsurayya? “Mas, menurutmu gimana?” ucap Bunda. “Maksud Bunda?” sahutku dari balik kemudi. “Bunda tanya pendapat kamu soal Ayya. Menurut kamu Ayya gimana? Kalo Bunda pribadi, Bunda suka sama dia. Ayya perempuan yang baik. Iya kan, Mas?” Aku lebih memilih diam tak menyahuti perkataan Bunda. Ayah menyenggol lenganku cukup kencang. “Kamu ditanya sama Bunda. Kok nggak dijawab?” “I—iya, Bun. Dia perempuan yang baik dan ....” ucapanku mengantung di akhir kalimat. “Cantik kan, Mas. Lebih cantik Mbak Ayya ke mana-mana dibandingkan model itu, kan?” sahut Seruni

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN