TSURAYYA -29-

1620 Kata

Dengan hati yang terus bergemuruh tak jelas, aku melangkah masuk ke ballroom tempat di mana akad nikah akan segera dilansungkan. Mama menuntunku melewati karpet merah yang digelar memanjang di bagian tengah ballroom. Suasana seketika menjadi hening. Aku semakin dibuat gugup saat semua pasang mata menjurus menatapku. Di depan sana, kulihat Papa sudah duduk di meja akad. Ada Athaya yang duduk tepat di hadapan Papa. Athaya menoleh dan menatap ke arahku. Pandangan kami saling bertubrukkan. Mama membantuku duduk di sebelah Athaya. Di meja akad, kami berdua sama-sama saling diam. Sampai akhirnya dehaman penghulu membuyarkan lamunan kami. “Apa kedua calon pengantin sudah siap?” tanya Pak Penghulu. Aku dan Athaya kompak mengangguk. “Baik, kita mulai.” Pak Penghulu menuntun tangan Papa untuk sa

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN