TSURAYYA -19-

1668 Kata

Setelah mobil Athaya keluar gerbang rumah, aku segera masuk dan naik ke lantai atas. Saat kubuka pintu kamar, kulihat Mas Gibran sudah duduk di kursi meja riasku. Dia menatap ke arahku dan memintaku untuk duduk di atas tempat tidur. Aku menurut. Mas Gibran berdeham pelan. Suara dehamannya membuatku sedikit bergidik. “Ayya ...,” panggilnya. Aku mengangguk. “Kenapa, Mas?” sahutku. “Kamu beneran mau terima perjodohan ini?” tanyanya. Aku menatapnya heran. Mas Gibran balik menatapku heran. “Kenapa?” “Kamu yang kenapa, Mas. Bikin aku bingung. Kalo aku nggak mau salah. Aku mau salah. Harus gimana, Mas?” “Ya nggak begitu maksudku, Ya. Aku nggak nyangka aja ternyata kamu sama Athaya udah ada omongan soal kehidupan kalian berdua ke depannya.” “Aku ajak dia ngobrol begitu juga sebagai salah sat

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN