20. Penyesalan

1233 Kata

Zeno benar-benar menyesali setiap perbuatannya itu. Pria itu kembali melirik Viola yang telah kembali duduk di bawah lantai kotor, sambil menggenggam secarik kertas yang bisa Zeno perkirakan bahwa kertas itu adalah milik adiknya yang sengaja Zayn berikan pada Viola. Zeno mengepalkan kedua tangannya ia merasakan perih dihatinya. "Andai saja aku tidak mengadu waktu itu mungkin adikku tidak akan menangis seperti ini," Zeno mengusap kasar wajahnya menghapus jejak air mata yang mulai mengotori wajahnya saat ini. Ya. Zeno lah dalang dibalik semua ini. Lelaki itu dengan bodohnya mengadu tentang semua yang ia lihat, semua yang dilakukan Gio tidak jauh-jauh dari drama murahan yang mereka lakukan. Keduanya sengaja menekan Zayn agar lelaki muda itu mau berkata jujur. Zeno menundukkan kepalanya sa

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN