Pindah ke Rumah Dinas.

1681 Kata

"seseorang memberikanku kado ini. dia ingin kita cepat-cepat memiliki anak. dia tidak tahu saja kita berdua tidak ada niat melakukan kegiatan panas" ujarku menunjukkan pakaian kurang bahan ini padanya. "Itu tergantung bagaimana kamu" "hah?, apa maksudmu?" tuntutku, kedua alisku menyentak. Arkan mengerdikan bahu lalu pergi keluar kamar meninggalkan aku yang berdiri tertegun mengartikan perkataannya. tak lama, aku berjalan cepat menyusulnya dan berdiri merentangkan tangan menghalangi langkahnya. "jawab pertanyaanku, apa maksud ucapanmu tadi?" tanyaku setengah berteriak, mendongak demi menjangkau wajahnya yang menjulang tinggi. "Jangan mencoba untuk menggoda saya, saya tetap seorang pria normal kalau kamu lupa itu" paparnya, aku menautkan alis bingung, memangnya kapan aku menggodanya.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN