Semua Diatur

1812 Kata

Jam weker di atas nakasku menunjukkan pukul setengah lima subuh. sejak semalam, mataku memang terpejam namun ragaku masih terjaga. mataku merasakan kantuk yang berat, sayangnya jiwaku tidak bisa tidur tenang karena kehadiran Arkan. aku selalu waspada jika tiba-tiba saja Arkan naik ke atas ranjang dan menerkam tubuhku. membayangkannya membuatku bergidik ngeri, aku pasti tidak berdaya di bawah kukungan tangan berototnya. dia seorang Tentara, dia bisa melumpuhkan lawan dengan mudah. kini pria itu meringkuk di atas sofa yang berhadapan langsung dengan ranjangku. tubuh besarnya itu harus tersiksa tempat yang kecil, sangat mengenaskan. apa dia bisa tidur nyenyak di tempat seperti itu?, tampaknya dia baik-baik saja. padahal aku sudah menyuruhnya agar tidur di kamar sebelah. dia menolak dengan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN