Batas Yang Melebur

1566 Kata

“Terima kasih, Pak sudah menawari makan malam ini,” ucap Nidya di sela makan malam mereka. “Sama-sama,” balas Panji. Mereka menyelesaikan makan dengan diam, apalagi Nidya yang kemudian seperti tenggelam dengan pikirannya sendiri meski tetap menyantap makanannya. Panji memperhatikan itu karena dia sendiri sedang mempelajari tempat yang baru dia tahu ada di perusahaan papanya. Entah papanya lupa atau bagaimana, tapi Panji memang belum pernah mendengar soal tempat ini sebelumnya. “Nidya,” panggil Panji. Nidya menoleh pada Panji saat mereka sudah mengakhiri makan malam dan tengah menikmati udara sejuk di tempat ini. Hanya ada mereka berdua sekarang di sini karena 5 orang tadi sudah tidak ada di tempatnya. “Iya, Pak?” sahut Nidya. “Saya ingin minta maaf karena secara tidak langsung saya m

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN