25. Sandwich Cinta

2019 Kata

Sejak malam itu, rasanya aku tidak punya muka lagi untuk bertemu Mas Rifqi. Rasanya masih malu bukan kepalang, bahkan melebihi saat dress-ku robek di depannya dan pahaku tak sengaja terekspos. Semua ini gara-gara Mas Arfa yang datang mendadak dan tak kabar-kabar. Andai dia tidak pernah datang, maka hal memalukan itu tidak akan pernah terjadi. Mas Rifqi tidak akan pernah masuk kamarku dan melihat semua ‘kekacauan’ itu. Malam itu aku benar-benar sudah buntu. Mas Arfa sudah memencet bel berkali-kali, sedangkan Mas Rifqi belum juga menemukan tempat untuk bersembunyi. Sebenarnya dia sempat bilang akan menemui Mas Arfa saja, tetapi tidak kuperbolehkan. Aku tidak mau apartemenku jadi tempat berkelahi. Sebenarnya aku sempat kepikiran untuk menyembunyikan Mas Rifqi di kamar sebelah, hanya saja,

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN