10. Tentang Janji

2006 Kata

“Mas Rifiqiii ... saya habis diserempet mobil.” Entah ke mana hilangnya rasa maluku, kini aku sudah menangis di depan Mas Rifqi. Aku hanya merasa tidak bisa menahan lagi. Selain sakit, perih, juga panas, kaki yang sempat tertimpa motor juga terasa nyeri. Belum lagi, rasanya juga sangat lega ketika melihat ada orang yang kita kenal datang menolong. “Ya ampun! Terus mobil yang nyerempet mana?” “Langsung kabur gitu aja.” “Kamu gemetaran. Sebentar!” Mas Rifqi berlari ke mobilnya, lalu kembali dengan membawa satu botol air mineral. Dia membuka tutupnya, lalu menyerahkannya padaku. Dengan tangan yang masih gemetaran, aku minum air mineral yang diberikan Mas Rifqi. Daguku sampai basah karena aku tidak bisa minum dengan benar. “Pakai ini.” Mas Rifqi menyerahkan sapu tangannya. “Terima kasih

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN