Bab 60. Sah. Malam Pengantin Baru

2359 Kata

Wanita itu menenangkan keponakannya dengan usapan lembut di punggung sambil berkata, “Masih sedih? Dengar itu, Ammi Husein mulai ucap ijab qabul. Putri Ammah harus senyum.” Ayesha tersenyum menggenggam tangan sang Ammah, menciumnya. “Iya, Ammah. Ayesha tidak sedih, cuma teringat almarhum Abi sama almarhumah Umi.” Sepupu Ayesha mendekatinya. “Sha, kamu bentar lagi bakal jadi istri. Boleh rindu sama almarhum Ammi sama almarhumah Ammah, tapi kamu harus lebih memikirkan besok pagi bakal nyayur apa buat suamimu.” Mereka yang berada di kamar tertawa mendengar ucapannya. “Bukan mikirin soal sayur.” “Jadi apa dong?” “Mikirin besok pergi ke Madrasah bareng-bareng atau naik motor masing-masing.” Ayesha selalu bisa tersenyum kalau para sepupunya menghibur seperti ini. Namun, sayangnya letak ru

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN