Beberapa hari telah berlalu, keluarga Khalid tidak lagi meminta Ayesha untuk datang ke rumah mereka. Asiyah pun tidak memaksa kehendak dan memilih untuk sabar dengan ketetapan Allah Subhanahu wa ta’ala. Hanya sekedar bertanya kabar melalui telepon atau mengirim makanan melalui supir sekaligus mengambil pesanan bunga. Asiyah tidak pernah lagi menyuruh putranya atau sengaja mempertemukan mereka dalam satu waktu bersamaan. Ia pun tidak lagi menyinggung Ayesha dalam pembicaraan keluarga untuk menjaga hati putranya agar tetap mengingat Tuhan Sang Pencipta. Sadar dengan kesalahan yang telah diperbuat adalah suatu nikmat yang luar biasa, yang Allah berikan kepada hamba-Nya. Bentuk kasih sayang Allah dengan memberikan lupa sesaat hingga melakukan hal yang merupakan dosa agar hamba tersebut tidak