Beberapa bulan berlalu .... Pembunuh! Gue enggak pernah punya temen pembunuh kayak lo! Pembunuh lo, Dit! Adit terbangun dari tidurnya. Lagi dan lagi ia bermimpi tentang masa lalu. Mimpi yang membuatnya harus kembali mencari obat antidepresan untuk menenangkan pikiran. Ia menarik napas panjang untuk menstabilkan emosi. Ia tidak menyangka sudah tujuh tahun berlalu, tetapi bayangan akan masa lalu yang kelam selalu saja muncul akhir-akhir ini. Seolah menjadi kebiasaan, Adit menelungkupkan kepala ke lutut. Badannya bergetar mengingat semua masa lalu itu, ia meremas rambutnya berusaha mengeyahkan semua yang kembali membuat kecemasan hadir. Ia tak tahu harus bagaimana agar masa lalu itu tidak lagi menghantuinya. Hingga, tiba-tiba satu pesan masuk membuat ponselnya berbunyi. Ia mengembuska