“Dev.., Devanno,” panggil Marshanda dengan suara tersendat begitu Devanno menyahut video call-nya. Tampak mendesak, untuk mengabarkan sesuatu yang super duper penting. “Marsha, are you ok?” tanya Devanno tanpa dapat menyembunyikan rasa cemas. Diamatinya ekspresi wajah sang kekasih. Betapa ekspresi yang sulit untuk ditebaknya. Hati Devanno langsung kebat-kebit, mengira gadis yang disayanginya pasti sedang mengalami permasalahan yang berat. Devanno merasa amat mengenal kekasihnya ini. Sebagai gadis yang tegar, Marshanda tak mudah mengeluh. Dan sepanjang Devanno mengenalnya, dia menyaksikan sendiri, selaksa masalah menimpa gadis tersayang itu. Termasuk beratnya menjalani hubungan asmara mereka dulu. Satu hal yang tergores dalam memori Devann