Seperti mimpi, itu yang Harris rasakan saat dia terbangun siang itu. Dia berada di ranjang, dan Raisha meringkuk di sisinya. Pemandangan ini nyaris sama seperti yang terjadi di kos Raisha waktu itu. Namun kali ini, Harris bisa mengingat dengan jelas bahwa dia memang melakukannya dengan Raisha. Ada sedikit rasa sesal dalam diri Harris. Dia sebenarnya tidak pernah berniat menyentuh Raisha, karena Harris berencana akan meninggalkan wanita itu secepat yang dia bisa, karena itu, Harris berusaha untuk tidak menyentuh Raisha. Dia tidak ingin terlahir seorang anak jika dia berhubungan dengan Raisha yang ingin ditinggalkannya. Kalau itu terjadi, maka langkahnya untuk meninggalkan Raisha semakin berat, dan juga, nasib seorang anak yang tak berdosa dipertaruhkan dengan perpisahannya dengan Raisha.