Raisha mengaduh keras dan dia menatap Harris. "Mas Harris tahu, apa yang terjadi kalau aku teriak?" Raisha berkata penuh penekanan. Harris seperti dihadapkan pada sebuah pilihan yang sulit. Jika dia mengalah hari ini, maka, wanita itu akan terus menerus memaksakan keinginannya, tetapi, jika dia membiarkan Raisha mengadu pada seisi kantor dengan cerita halusinasinya, maka Harris beresiko kembali dipanggil Pak Bambang, dan bisa saja, diskors. Harris tidak ingin karirnya hancur, serta sumber penghasilannya hilang. "Mas Harris boleh memilih. Menuruti permintaan istri atau menghadapi atasan karena melakukan kekerasan pada istri?" "Kamu ngancem?" "No. Aku nggak pernah mengancam orang, apalagi suami yang aku cinta. Aku hanya sedang menjaga diriku agar tidak diremehkan oleh suami. Mas tahu