RESTU POV "Keluarlah dari kamar ini, Restu!" pintanya lirih dengan nada suara parau. "Habiskan dulu bubur ini. Baru aku akan keluar," pintaku padanya. Zima menggeleng lalu kembali berkata dengan sangat lirih, bahkan melihatku pun dia enggan. "Kumohon, keluarlah." "Tapi makanmu belum habis. Kau harus minum obat agar segera pulih," bujukku masih tak menyerah. "Aku akan menghabiskan sendiri bubur itu." Kuhela napasku memilih mengalah asalkan Zima tak lagi tersakiti olehku. Kuletkkan bubur di atas nakas. Sebelum keluar aku harus memastikan kembali Zima memakan bubur yang susah payah aku buat. Hanya bebekal resep dari youtube aku membuatnya dengan penuh cinta dan penyesalan yang mendalam. Karena aku, Zima sakit dan jadi seperti ini. "Aku akan keluar. Habiskan bubur ini lual minum oba