Malam Eng Ing Eng

1910 Kata

“Aku di sini menikah dengan Suhendra, pria yang kuanggap sopan, lembut, baik dan menghormati ku sebagai wanita,” kata Nona sambil terus membalas tatapan tajam mata Daffin.  “Jadi kamu anggap aku berkebalikan dari Suhendra yang melamar mu itu, hm?” “Ya.  Aku setuju menikah dengan Suhendra bukan karena materi, tapi karena ketulusan.  Kamu juga tahu itu.  Kuanggap Suhendra lulus sebagai pria baik di mataku, tapi ternyata semua nggak seperti yang kubayangkan.” “Berhenti menilai-nilai aku!  siapa yang suruh kamu menilai aku?” geram Daffin. “Kamu ingin dimengerti bukan?  Sama, aku juga.  Aku menganggap pernikahan kita ini adalah pernikahan yang sesungguhnya, pernikahan yang selayaknya dijalani oleh orang-orang lain, tapi pikiranmu berbeda.  Kamu jadikan aku istri pajangan, istri yang nggak d

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN