Memijit

1918 Kata

“Nona!”  Daffin memanggil dari dalam kamar mandi. “Ya?”  Nona menoleh ke arah pintu kamar mandi yang masih tertutup. “Ambilkan handukku!” Ya ampun, bagaimana mungkin Daffin mandi tidak membawa handuk?  Nona melangkah ke lemari.  Namun dia bingung harus mencari handuk dimana.  Handuk yang biasanya digantung tidak ada. “Handuknya ditarok mana?” tanya Nona dengan suara sedikit agak keras supaya Daffin di dalam kamar mandi mendengar seruannya. “Cari aja di situ.  Jangan berlagak songong, nyari handuk aja nggak bisa.” “Aku nggak melihatnya.” “Apa kamu mau melihatku berjalan ke luar dari kamar mandi bugil begini?” balas Daffin dari dalam kamar mandi.  Dia membuka pintu kamar mandi sedikit. “E ee eeh, iya iya.  Akan kucari.”  Nona menahan gerakan Daffin yang hendak membuka pintu lebar-leb

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN