15 || Kabur

1447 Kata

"Kamu kayak om-om pedo, tau, nggak? Pas tadi nyebut-nyebut istri." Eh, Angkasa tertawa. Hari itu. Betul-betul meliburkan diri dengan surat yang dikirim Mama Venus dan dititipkan kepada Bumi. Tanpa peduli bila nanti ada yang curiga atas hubungan mereka di Nusa Bangsa. "Tuh, hape kamu geter," decak Alisya. Rupanya tadi dipanggil disuruh ke kamar, mau ngobrol penting. Namun, belum juga dimulai, notifikasi panggilan masuk di ponsel Angkasa membuat niat berbincang mereka terjeda. "Bentar, ya?" Dari Bella. Ada emoticon love-nya di situ. Tentu, Alisya tidak merasa cemburu. Ingat, hatinya masih apik terukir nama Bumi. Meski sekarang, diakui atau tidak, dia agak kesal sedikit. Dan itu pasti karena niat mau ngobrol penting yang Angkasa sebut jadi tertunda gara-gara telepon mesra dari Bella.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN