“Aksa.. Aksa…” Addara menangis tersedu-sedu. Ia mencoba bercerita tapi tangisnya datang lagi dan lagi. “Tenangkan dirimu, menangis saja.. Jangan bicara apapun dulu,” Aksa menenangkannya dengan menepuk-nepuk pelan punggung Addara. Ia merasakan tangan Addara merangkul pinggangnya dengan erat. Addara seperti mencari perlindungan padanya. “Dara, aku akan melindungimu.. Jangan takut,” Aksa mengelus punggung Addara berulang kali. Suara tangis Addara mengisi kesunyian di malam hari itu. Setelah beberapa saat. Addara mulai berhenti menangis secara perlahan. Ia menarik nafas berulang kali. “Aksa.. Kenapa laki-laki bisa begitu egois ingin memiliki semuanya.. Berapa banyak perempuan di dunia ini yang mereka butuhkan? Apa kamu begitu?” Addara mengangkat wajahnya. Aksa melihat betapa mer