"Kamu sekarang pintar balas ciuman, he he he.." kekeh Jian, membuat Rindu malu setengah mati, ia memaksa Jian mengendurkan pelukkannya. "Aku mau masak, lepasin" Pintanya malu-malu, Rindu kembali pura-pura memasak. Ia tak ingin Jian melihat wajahnya yang sedang memerah. "Kamu emang udah pintar belajar, tapikan ujiannyakan belum?!" tantang laki-laki itu, Rindu jadi bingung apa ciuman ada ujiannya? "Emang ciuman ada ujiannya, Jian?" tanyanya polos sambil berbalik badan kembali menghadap Jian, lalu mengerjapkan matanya begitu penasaran. Kepolosannya sukses membuat Jian gemas, tanpa menunggu ia langsung menempelkan bibirnya kembali, kini ciuman mereka terasa lebih hangat, dengan Rindu yang ikut membelai kepala Jian, suasana berubah menjadi lebih intim dengan suara cecapanan keluar dari mulu