Rindu dan Jian sudah sampai ke Villa mereka, Rindu langsung keluar mobil dengan hanya memakai selimut, mengebrak pintu mobil kasar dan masuk kedalam kamarnya tanpa permisi. Kali ini ia hanya ingin menumpahkan rasa sakit didadanya akibat ulah Jian. Sementara Jian hanya bisa menghembuskan nafas putus asa, sambil memandangi punggung Rindu. Malam tiba, Rindu sama sekali tak keluar kamar. Pria itu masih terus memandangi kamar Rindu, ada perasaan sesak meski ia juga sangat puas dengan permainannya tadi. Biasanya Jian tak akan ambil pusing dengan para wanita yang ditidurinya, tapi dengan Rindu ia merasa ikut sakit setiap kali menyakiti hatinya. "Rindu.. Rindu... dengarkan aku, aku minta maaf, aku gak bermaksud kasar denganmu tadi.” ucapnya di depan pintu, bisa dipastikan malam ini Jian tak bi