“Elsa calling”
Erik menatap layar ponsel, ia sengaja membiarkan begitu saja tanpa niat mengangkatnya, hingga akhirnya getaran itu terdengar lagi, dan terpaksa ia mengangkat, Erik menggeser tombol hijau pada layar,
“Iya Elsa,”
“Mas, ada dimana?,” Tanya Elsa, dibalik speaker.
“Di kantor, kenapa?,”
“Mas, nanti malam mami dan papi ngajak kita makan malam, mas datang ya,”
“Oke, kamu dimana sekarang?,” Tanya Erik.
“Aku ada di butik mas,”
“Pulang kerja aku jemput kamu,”
“Iya, mas,”
Erik meletakkan ponselnya kembali. Ia merapikan berkas-berkas laporan, serta rekapan pembelian untuk aset perusahaan masih harus ia pertimbangkan. Sebagian sudah ia pelajari dan menandatanganinya, selebihnya besok saja ia lanjutkan kembali. Erik merenggangkan otot-otot tubuh yang sudah kaku, karena terlalu la
