Beryl menangis tidak bisa ditenangkan yang membuat seisi rumah terjaga sudah sejak dua jam yang lalu. Semuanya berkumpul di ruang tamu yang memang bersebelahan dengan kamar tidur yang ditempati Hendra dan Lisa. Lisa masih mencoba menenangkan Beryl dengan mengayunnya pelan. Sementara Hendra, Lujeng dan Fatmawati menemani Lisa dengan wajah cemas. “Sini, Nduk, gantian sama Ibu,” ucap Fatmawati yang tak tega melihat menantunya nampak kelelahan karena sudah satu jam lebih menimang sang cucu, bergentian dengan Hendra. “Kamu sama Hendra tidur dulu saja, biar Ibu yang gantian jagain Beryl sama Mbak Lujeng.” Fatmawati menoleh pada Hendra, “Hen, bawa istrimu ke kamar, biar istirahat dulu.” Hendra menuruti ucapan sang ibu, beranjak dari duduknya lalu membimbing sang istri menuju kamar mereka. “B