Patah hati, itu yang dirasakan Kaivan. Hari ini lelaki itu memang mengantarkan Silviana untuk kontrol kandungan. Sementara menunggu dokter yang belum datang, Kaivan pergi ke toilet. Dan kebetulan toilet yang berada di depan yang diperuntukkan untuk para pasien seluruhnya terisi, maka Kaivan meminta izin pada perawat untuk ke toilet yang terletak di area belakang klinik. Toilet tersebut sebetulnya diperuntukkan untuk dokter dan perawat. Namun, pasien dan keluarga pasien pun boleh menggunakannya. Kaivan tidak menyangka, saat ia hendak kembali ke ruang tunggu, lelaki itu dikejutkan dengan kemunculan sang mantan yang baru saja keluar dari ruangan Dokter Andre. Sungguh kejutan yang membuatnya harus menahan napas. Sesak. “Lujeng? Kamu ngapain di ruangan Dokter Andre?” Spontan pertanyaan bodoh