Bab 15

1017 Kata

Bab 15 Dengan segera, kubuka pintu kamar saat orang yang terus mengetuk pintu itu seperti tidak sabar, dan terkejut saat melihat siapa yang melakukannya. Zahra. Wanita itu berdiri di sana dengan berkacak pinggang seolah-olah dialah majikan di rumahku sendiri membuatku muak melihatnya. Dasar tidak tahu diri. Apa maksud semuanya ini. "Dasar tidak sopan, untuk apa malam-malam menggedor pintu kamar orang? Apa kamu tidak dididik sopan santun?" tanyaku geram. "Sudah numpang berlagak seperti nyonya lagi!" "Aku tidak perlu sopan santun pada kamu, Mbak, karena sebentar lagi aku akan menguasai rumah ini," katanya sambil tersenyum sinis. Mimpi! Keningku berkerut dan menatap sebal pada wajahnya yang sok cantik itu. Padahal di trimester pertama kehamilannya ini, terlihat sekali wajahnya yang me

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN