Bab 16 Tiba-tiba terdengar suara langkah kaki mendekat dari arah depan, tepat ketika aku dan Adi tengah sarapan di dalam kamar. Sepertinya itu suara Mas Agung dan Zahra. Mungkin mereka juga baru pulang setelah mencari sarapan. Aku tak peduli. Tampak Mas Agung dan Zahra berdiri di depan pintu kamarku dengan wajah terlihat marah. Aku lupa tak mengunci lagi pintunya. Untuk apa dia berdiri di sana. Apakah akan memarahiku karena semalam tidak mau mau membukakan pintu untuk mereka. Dasar. Mas Agung mendekat dan berdiri tepat di samping ranjangku sambil menatap kami secara bergantian. "Kenapa kamu nggak sekolah, Adi?" tanya Mas Agung tanpa mengalihkan pandangannya dariku, sedangkan Zahra kulihat masih berdiri di depan pintu kamar dengan wajah kusut. "Ini kan hari sabtu, jadi aku libur, Y