Bab 49 Pagi menjelang siang itu, suasana di toko kue milikku terlihat ramai oleh beberapa pengunjung yang sejak dibuka hari kemarin sambutannya begitu antusias. Membuatku merasa bahagia dan senang hati, karena apa yang selama ini kucita-citakan akhirnya terlaksana dengan baik. Ditemani Yuda serta tiga orang pekerja di bagian dapur, kami semua sibuk mempersiapkan kue dan cake yang hari ini mulai mendapat lonjakan pesanan. "Jangan capek-capek, Mbak, seharusnya pemilik tempat ini duduk di depan sambil menghitung uang pemasukan, bukan sibuk bermain dengan tepung dan telur di dapur." Yuda menggoda dan sambil mengenakan apron. Lelaki itu tampak tampan dan gagah dalam balutan kaos berwarna putih bermerek Nike yang pas di tubuhnya yang atletis. "Apaan sih Yud, lagipula jika Mbak diam saja, mal