‘Aku tidak akan tinggal diam dengan perlakuan burukmu hari ini, Gisela!’ raung Rhea yang hanya mampu ia ucapkan dalam hati saja. Sungguh, Rhea sangat malu dengan apa yang terjadi secara tiba-tiba barusan. Mimpi apa ia semalam sampai harus mengalami nasib sial sedemikian rupa. Inginnya Rhea bermimpi saja dan apa yang Gisela lakukan padanya tak pernah terjadi. Sayangnya rasa perih di wajah serta panasnya kulit kepala akibat tarikan kuat tangan Gisela, adalah wujud nyata dan itu semua bukanlah sebuah mimpi belaka. Rhea menarik tubuhnya dari pelukan Ratna. Wanita yang ada untuk menguatkannya. Dengan kasar Rhea menyeka air matanya. “Rat! Mobilnya sudah siap. Ayo kita langsung ke basemant saja. Tidak perlu lewat lobi,” ucap Regina sembari menenteng tas milik Rhea. Gadis itu membungkuk. Bersa